Saat ini sedang ramai beredar kabar tentang redenominasi mata uang rupiah. Bahkan pemerintah dan bank Indonesia sudah bersiap untuk sosialisasi redenomimnasi rupiah ini. Apa itu itu redenominasi mata uang itu? Dan apa efek dari redenominasi mata uang ini?
Redenominasi Mata Uang Rupiah, Tujuan dan Efeknya
Redenominasi Mata Uang adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa
mengubah nilai tukarnya. Pada redenominasi mata uang ini, pecahan mata uang akan menjadi lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Dengan adanya redenominasi ini, secara otomatis harga-harga barang juga akan dilakukan pemotongan digit juga.
Tujuan Redenominasi Mata Uang
Redenominasi suatu mata uang ini timbul akibat inflasi yang menyebabkan harga produk dan jasa semakin lama semakin besar jumlah penulisannya. Besarnya angka mata uang akan dapat memengaruhi transaksi harian karena risiko dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus dibawa. Nilai psikologis manusia juga akan terpengaruh karena manusia akan merasa tidak nyaman dan efektif dalam menangani perhitungan angka dalam jumlah besar.
Efek jika nilai mata uang terlalu besar dan jika tidak dilakukan redenominasi adalah :
• Proses input data, pengelolaan data base, pelaporan data dan penyimpanan data akan cenderung tidak efisien.
• Pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan serta penerapan teknologi informasi, tidak efesien.
• Penggunaan digit yang terlalu banyak menimbulkan pemborosan dalam penyajian laporan dan akuntansi serta dalam penggunaan memori pada berbagai perangkat IT.
• Uang dengan jumlah digit yang terlalu banyak akan menimbulkan kerumitan perhitungan dalam transaksi ekonomi sehingga berpotensi menimbulkan kekeliruan serta memakan waktu lebih lama.
• Sistem pembayaran nontunai, jumlah digit yang terlalu besar dapat menyebabkan permasalahan transaksi akibat nilai transaksi yang melampaui jumlah digit yang dapat ditoleransi oleh infrastruktur sistem pembayaran dan sistem pencatatan.
• Denominasi rupiah yang besar kurang mendukung pendidikan dasar anak usia sekolah karena transaksi tunai sehari-hari yang jumlah digitnya besar.
Redenominasi Mata Uang Rupiah
Untuk mata uang rupiah, rencana redenominasi akan melakukan pemotongan 3 digit belakang atau nilai rupiah saat ini akan menjadi seperseribu. Misalnya uang nominal yang tadinya Rp 50.000 setelah redenominasi menjadi Rp 50, Rp 100.000 akan menjadi Rp. 100, Rp. 1.000 akan menjadi Rp 1.
Redenominasi sendiri saat ini sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Dalam pengucapan nilai mata uang, masyarakat Indonesia tanpa sadar sudah banyak yang menyederhanakan nilai nominalnya. Kita sering mendengar banyak yang mengucapkan satu juta menjadi seribu, seratus ribu diucapkan seratus, lima ratus ribu diucapkan lima ratus saja.
Efek Redenominasi Mata Uang Rupiah
Redenominasi mata uang rupiah tidak mempunyai kerugian bagi masyarakat umum. Redenominasi hanya bertujuan untuk menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan transaksi. Tujuan lain dari redenominasi ini adalah mempersiapkan kesetaraan ekonomi suatu negara dengan negara regional. Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan.
Tapi ada humor tentang banyak yang tidak setuju dengan adanya redenominasi ini, yaitu :
• Bupati Kepulauan Seribu keberatan kalau menjadi Bupati Kepulauan Satu.
• Marga Pasaribu keberatan menjadi Marga Pasatu.
• Ahli bahasa tidak setuju kalau ungkapan “mengambil langkah seribu” menjadi “mengambil langkah satu”, atau “seribu janji” menjadi “satu janji”.
• Sastrawan keberatan kalau sajak Chairil Anwar yang berbunyi “aku ingin hidup seribu tahun lagi” diganti menjadi :”aku ingin hidup satu tahun lagi”.
• Para da’i sejuta ummat tidak mau diganti menjadi “da’i seribu ummat”.
• Biolog tidak setuju kalau ikan seribu dan binatang kaki seribu diganti menjadi ikan satu dan binatang kaki satu.
• Titiek Puspa keberatan kalaun lirik lagu “jatuh cinta sejuta rasanya” diganti jadi hanya “seribu rasanya”.
• Para artis tidak setuju acara malam sejuta bintang dikurangi jadi malam seribu bintang.
• Para jutawan tidak mau disebut “ribuwan”.
• Masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah tidak mau mengganti “nyuwun sewu” jadi “nyuwun setunggal”.
• Teks pidato yang berisi ungkapan “beribu-ribu maaf” sulit diubah jadi “bersatu-satu maaf”.
• Abu Nawas-pun keberatan kalau cerita Seribu Satu Malam diubah jadi “Satu Malam”.
• Didi kempot jg bs protes, lagunya “sewu kuto”, jadinya “siji kuto” uwes tak lewati..
hahaha… itu hanya homor dan joke segar saja kok…. Yang penting, dengan adanya redenominasi mata uang rupiah ini banyak keuntungan yang didapat oleh masyarakat dan pemerinta. Mari kita sambut redenominasi mata uang rupiah. :)